WARIGA SEBAGAI MEDIA KOMONIKASI DALAM PENENTUAN DEWASA PADA UPACARA PERKAWINAN UMAT HINDU DI KOTA MATARAM
Abstract
The results of the study show that the existence of wariga is still used as a guideline in the determination of dewasa by Hindus in the city of Mataram. The communication process in determining the adults at the wedding ceremony of Hindus in the city of Mataram by using wariga took place at the level of the Paruman Pandita PHDI Province of West Nusa Tenggara, and at the level of groups and individuals. The implications of wariga as a medium of communication at the wedding ceremony of Hindus in the city of Mataram are: 1) Increasing friendship between Hindus. 2) There is satisfaction and pleasure for Hindus who carry out wedding ceremonies. 3) The same understanding of pedagogies. 4) Increase the level of belief in Hindus towards the implementation of the Yajna. 5) Reducing differences of opinion about manhood in implementing the yajna. Breaking the wariga ban is bad for brides (brides) to get divorced, not have children or quarrel in the household.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Pustaka Setia. Bandung
Kadri. 2011. KomunikasiSosialPolitik Larispa. Mataram
Kembarawan, I Gusti Komang. 2005. Upacara Piodalan Di Pura Sawa Rangsa Kelurahan Dauhwaru Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana (Bentuk, Fungsi, dan Makna). Tesis IHDN Denpasar
Keramas, Dewa. Made, Tantera. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu Agama Dan Kebudayaan. Paramitha Surabaya.
Mulyana, Deddy dan Rakmat, Jalaludin.2005.Komunikasi Antar budaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang BerbedaBudaya. Remaja Rosdakarya. Bandung
Mulyana, Deddy. 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya Bandung
Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada Univercity. Yogjakarta
Nala, I. G. N. 2002.Ayur Veda. UpadaSastra. Denpasar
Puspita Sari, Ni Wayan. 2009. Studi Deskriftif Cerita Tantri (Nandhaka Harana) Dalam Membentuk Tembang Nilai-Nilai Pendidikan Etika. STAH Negeri Gde Pudja Mataram
Riswandi. 2009. IlmuKomunikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta
Selian, Rida Saufan. 2007. Analisis Semiotika Upacara “Ngerje” Kajian Estetika Tradisional Suku Gayo Di Dataran Tinggi Gayo Aceh Tengah. Universitas Negeri Semarang.
Suamba, Ida Bagus Putu. 1996. Yajṅa Basis Kehidupan (Sebuah Canang Sari). WARTA Hindu Dharma. Denpasar
Suarjaya, I W. dkk. 2010. Analisis Upacara Wana Kertih Di Pura Batukaru Desa Wongaye Gede. Paramita. Surabaya
Subagiasta, 2006.Tatwa Hindu Bagi Pandita Dan Pemangku. Paramita. Surabaya
Sudartha, Tjok Rai. 2007. Upadsa Tentang Ajaran-Ajaran Agama Hindu. Paramita. Surabaya
Sudirta, Ida Bagus dkk. 2007. Warta Hindu Dharma Agama Hindu. Ganesa Exact. Jakarta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan (Kuantitatif, Kualititatif, R&B). Alfabeta. Bandung
Suparyogo dan Tabroni. 2001. Metodelogi Penelitian Sosial Agama. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Swadiana, Oka. 2008. Barong Landung : Bernuansa Magis-Religius.Paramita. Surabaya
Titib , I Made. 2000. Veda SabdaSuci (PedomanPraktisKehidupan). Paramita. Surabaya
Titib. I Made. 2003. Theologi Dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu. Paramitha. Surabaya
Triguna, Yudha Ida BagusGede. 2000. Perubahan Sosial Dan Kultur Masyarakat Hindu Bali ,WidyaSatya Dharma; Jurnal Kajian Hindu Budaya Dan Pembangunan. STIE Satya Dharma Singaraja.
Triguna, Yudha Ida Bagus Gede. 2003. Teori Tentang Simbol.: Widya Dharma Denpasar
Wiyana, I Ketut. 2000. Arti Dan Fungsi Sarana Persembahyangan. Paramitha. Surabaya
Wahyuni, I Gusti Ayu. 2012. Eksistensi Pementasan Barong Landung Di Banjar Kaliungu Kelod Kecamatan Denpasar Timur (Presfektif Pendididkan Agama Hindu). Tesis IHDN Denpasar.
Zoetmudler. J. P. 1995. Kamus Jawa Kuna Indonesia. PT. Gramedia Pusaka Utama. Jakarta
DOI: https://doi.org/10.35327/gara.v13i1.56
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 GANEC SWARA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.